en id

Berita

Bandara sebagai Etalase Seni dan Budaya, YIA Selenggarakan Pameran Seni Second Hand

01 Aug 2022

kembali ke list


Kulon Progo (01/08) - Manfaatkan pengelolaan barang second hand, PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta gelar Pameran Seni Second Hand di Kawasan Tugu Malioboro. Bekerja sama dengan Java Connections Art Management dan  Komunitas Perupa Second Hand Yogyakarta, pameran digelar mulai tanggal 1 Agustus hingga 2 Oktober 2022 mendatang.

Pameran Seni Second Hand YIA turut melibatkan seniman foto, lukisan, dan patung seperti Agung Sukindra, Irwandi, Nasirun, Budi Ubrux, Ngesti Limna, Ve Dhanito, Ridi Winarno, Wiediantoro, Kun Tanubrata & Sjaiful Boen.

Pameran karya seni foto, lukis dan patung ini dipadukan dengan barang-barang bekas pakai yang dikemas sangat artistik, sebagai pigura dan penyangga karya. Barang bekas pakai yang digunakan antara lain: ranjang, plat besi, daun pintu, boneka, sepeda, kaleng krupuk, meja, kursi, dan lain-lain. Pameran Seni Second Hand YIA menggunakan lebih 80 % barang bekas pakai yang dikemas menjadi karya-karya seni.

“Pemanfaatan barang bekas pakai atau second hand menjadi sebuah karya seni yang bernilai tinggi dengan hasil sentuhan tangan para perupa terbaik di Yogyakarta. Penyelenggaraan ini pula menjadi momen edukasi dan apresiasi terhadap seni rupa dan bagaimana meningkatkan kreativitas untuk mengelola barang yang sudah tidak digunakan untuk ditambah kembali nilai manfaatnya,”jelas Agus Pandu Purnama, General Manager Bandara Internasional Yogyakarta.

“Dan tentu kegiatan ini selaras dengan ditetapkannya YIA sebagai salah satu bandara etalase seni dan budaya. Kami secara rutin mencoba menghadirkan ambiance dan kesan yang kaya akan kearifan lokal di bandara, ini merupakan komitmen kami sejak YIA dibangun dan dioperasionalkan. Terlebih lagi Kawasan Tugu Malioboro merupakan area publik yang dapat diakses oleh seluruh pengguna jasa baik penumpang maupun non-penumpang. Kami berharap pesan edukasi dan apresiasi terhadap karya seni ini dapat sampai ke masyarakat. Keberlangsungan karya seni dan budaya sebagai keunggulan Yogyakarta harus dipertahankan bersama-sama hingga ke generasi muda,” tambahnya.

“YIA tetap memegang komitmen untuk memberikan ruang seluas-luasnya bagi para pelaku seni, budaya, pariwisata, dan UMKM. Hal ini dilakukan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan daerah, sehingga masyarakat memiliki kesempatan untuk terus berkembang dan bertumbuh dalam karyanya,”tegas Agus Pandu Purnama.*** [GN]