en id

Berita

Angkasa Pura I YIA Wadahi Pertemuan Rutin Forum Komunikasi dan Konsultasi Ekspor Impor DIY

24 Apr 2022

kembali ke list


Kulon Progo (24/04) - Dorong pertumbuhan lalu lintas kargo, PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta wadahi pertemuan rutin ke-2 Forum Komunikasi dan Konsultasi Ekspor Impor DIY.

Sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Perhubungan RI Nomor 42  Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dengan Transportasi Udara pada Masa Pandemi COVID-19 yang efektif berlaku tanggal 6 April 2022, menetapkan 10 bandara di Indonesia untuk menjadi pintu masuk PPLN, di mana Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menjadi salah satu entry point. 

“Pertemuan ini adalah sarana dalam mendorong pengembangan potensi dan peluang ekspor bagi komoditas unggulan di DIY khususnya melalui jalur udara sehubungan dengan dibukanya YIA untuk penerbangan Internasional. Merupakan peluang bagi eksportir ketika YIA telah menjadi salah satu entry point, untuk memanfaatkan YIA sebagai jalur penerbangan dan ekspor impor langsung,” jelas Agus Pandu Purnama, General Manager Bandara Internasional Yogyakarta.

Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Drs Tri Saktiyana, M.Si. menyatakan, “Dengan dibukanya penerbangan internasional melalui YIA ini dapat menjadi peluang bagi para eksportir daerah khususnya yang memiliki produk UMKM. Selain itu untuk mendorong pertumbuhan rute-rute langsung internasional (direct rute), perlu optimalisasi muatan pesawat udara baik untuk penumpang maupun kargo, sehingga diperlukan kolaborasi antara Industri barang dan pariwisata. Khusus untuk pengiriman barang juga diperlukan konsolidator untuk memfasilitasi para UMKM yang jumlahnya cukup besar namun skala produksinya masih belum optimal apabila dilakukan ekspor secara mandiri.” 

Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) DIY, Yuyun Yunastuti menyebut bahwa YIA dapat menjadi potensi pengembangan kargo dengan penerbangan langsung. “Namun ini perlu didukung dengan adanya jalur penerbangan langsung ke negara-negara tujuan antara lain China, Thailand dan Vietnam dan Amerika, serta negara-negara di Benua Eropa. Diharapkan pula kolaborasi dengan maskapai dan juga regulated agent bersama dengan pelaku ekspor impor di DIY semakin baik, sehingga aktivitas pengiriman secara langsung pun semakin mudah,” terangnya.

Dengan melihat posisi  YIA sebagai potential cargo area, yang dilengkapi dengan kondisi landasan pacu yang dapat menerima pesawat terberat, terbesar, dan terlebar, YIA mampu menjadi pintu lalu lintas bongkar muat kargo, dengan catchment area hingga ke Jawa timur dan perbatasan Jawa tengah dan Jawa Barat. YIA telah menerbangkan ekspor kargo pertama dan terbesar menggunakan pesawat charter cargo Antonov Internasional AN 124-100 tujuan Columbus (LCK) Amerika Serikat membawa 62 ton kargo wire harness (kabel) di tahun 2021. 

“Ini menandakan bahwa YIA telah siap dan dapat dikembangkan untuk mendukung potensi berkembangnya sektor kargo. Ditambah dengan kemampuan terminal kargo yang dimiliki YIA, yaitu 3.546 m2 untuk terminal kargo domestik dengan daya tampung 390 ton, serta 2.304 m2 untuk terminal kargo internasional dengan daya tampung 250 ton, YIA mampu mengakomodir kebutuhan para pelaku usaha ekspor dan impor untuk melakukan transaksi pengiriman komoditas usahanya. Potensi ini pula didukung dengan rencana pengembangan cargo village di kawasan aerotropolis,” tegas Agus Pandu Purnama.

“Pada pertemuan berikutnya selain pelaku ekpor impor, pertemuan mendatang perlu diupayakan untuk melibatkan pelaku pariwisata DIY dan Jawa Tengah. Semoga dengan upaya-upaya ini, perekonomian daerah semakin tumbuh,” tambahnya.***[GN]