en id

Berita

Forum TSLP BUMN Yogyakarta bantu Korban Banjir & Tanah Longsor di Bantul

25 Mar 2019

kembali ke list


YOGYAKARTA - Korban banjir dan longsor yang terjadi di Bantul, DI Yogyakarta, masih membutuhkan bantuan. Tidak hanya kebutuhan akan air bersih, logistik seperti makanan, obat-obatan dan perlengkapan untuk membersihkan rumah dari lumpur dan sampah juga masih dibutuhkan.

PT Angkasa Pura I (Persero) selaku koordinator Forum TSLP (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan) Bidang BUMN & BUMD propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta  menyalurkan bantuan kepada korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bantul Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bantul (25/3). 

General Manager PT Angkasa Pura I  (Persero) Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama didampingi oleh GM Garuda Indonesia Branch Yogyakarta Flora Izza serta GM wilayah Telkom Yogyakarta Firmansyah menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut kepada Dwi Daryanto Kepala pelaksana BPBD kabupaten Bantul.

Bantuan yang diberikan akan disalurkan oelb BPBD kepada korban bencana banjir dan Tanah longsor di wilayah Bantul. Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan sembako dan peralatan masak. Penampungan air untuk distribusi air bersih serta peralatan untuk mkembersihkan rumah warga dari lumpur dan sampah akibat banjir.

"Total Penyaluran bantuan sampai tanggal 25 Maret 2019 senilai Rp 390.530.400,-  jelas Agus Pandu Purnama. Sebelumnya forum TSLP Bidang BUMN dan BUMD Yogyakarta  telah menyalurkan bantuan senilai Rp 91.952.650,- pada tanggal 20 Maret 2019.

General Manager Bandara Adisutjipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama menjelaskan, sebelum menyalurkan bantuan pihaknya melakukan survei dan pengumpulan informasi terlebih dahulu. Hal ini tentunya berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul. 

"Program ini merupakan sinergi BUMN di Yogyakarta sebagai wujud nyata BUMN Hadir untuk negeri,  Semoga Bantuan yang kami salurkan ini dapat bermanfaat dan meringankan beban korban bencana banjir dan tanah longsor di Bantul," harap Agus Pandu Purnama.***