en id

Berita

Dorong Pengembangan Wisata, Seni, dan Budaya, Bandara Internasional Yogyakarta Selenggarakan “Gebyar Bregas Budaya”

30 Oct 2021

kembali ke list


Kulon Progo (30/10) – Turut mendorong pengembangan dan pertumbuhan pariwisata, seni, dan budaya, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan DIY dan JavaConnections Art Management menyelenggarakan pertunjukan seni dan budaya "Gebyar Bregas Budaya" selama 1 (satu) bulan, mulai tanggal 16 Oktober – 7 November 2021. Agenda Gebyar Bregas Budaya ini diselenggarkan setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu) dengan tujuan untuk menghidupkan kembali pariwisata DIY pada masa pandemi.

General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama mengatakan, “Pertunjukan ini diselenggarakan di 3 (tiga) tempat, yaitu di area Kawasan Tugu Malioboro (KTM) YIA, area keberangkatan (drop zone dan ruang tunggu keberangkatan), dan kedatangan (Lawang Papat) sehingga dapat dinikmati oleh seluruh pengguna jasa YIA, baik para calon penumpang pesawat udara maupun pengunjung non-penumpang pesawat udara.”

Pada Sabtu dan Minggu, 30-31 Oktober 2021, “Gebyar Bregas Budaya” menampilkan Desa Budaya Kabupaten Kulon Progo, yaitu Desa Bugel (Bregada Sabuk Jamur), Desa Pagerharjo (Tari Bangilun Putri), Desa Sidorejo (Tari Srawung Gayeng), Desa Tanjungharjo (Golek Ayun-Ayun), Desa Sukoreno (Tari Sembah Pembuka & Angguk), Desa Sogan (Tari Rampak Kebyok Anting-Anting), dan Desa Brosot (Tari Gegemporan). Sebagai rangkaian terakhir “Gebyar Bregas Budaya”, pada tanggal 6-7 November 2021, akan menampilkan sajian seni budaya dari Kabupaten Gunungkidul, sedangkan pada minggu pertama (16-17 Oktober) dan kedua (23-24 Oktober) “Gebyar Bregas Budaya” menampilkan sajian seni budaya dari Desa Budaya Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sleman.

Agus Pandu Purnama menambahkan, “Selain menjadi ikon baru kebanggaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), YIA juga telah menjadi destinasi wisata baru di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Dengan adanya atraksi seni dan budaya yang melibatkan 5 (lima) kabupaten dan kota di DIY, tentunya menjadi daya tarik tambahan bagi warga sekitar Jogja untuk berkunjung ke YIA meskipun tidak untuk melakukan perjalanan udara. Harapannya ini menjadi ruang berkembang bagi sektor pariwisata dan sektor transportasi untuk kembali tumbuh.”

Hadir di tengah-tengah penyelenggaraan kegiatan hari ini (30/10), Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo sangat mengapresiasi penyelenggaraan “Gebyar Bregas Budaya”.  “Event ini sangat bagus, kami sangat mengapresiasi kerjasama PT Angkasa Pura I (Persero) bersama dengan Dinas Kebudayaann DIY dan JavaConnections Art Management, karena atas kolaborasi yang baik, event ini dapat terselenggara menampilkan potensi budaya dari desa-desa budaya di Yogyakarta. Pertama, melalui kegiatan ini, para pelaku seni dan budaya mendapat pembinaan, kedua event ini dapat mendorong masyarakat untuk mengenal, memelihara, dan mengaktifkan kembali seni dan budaya. Terlebih lagi event ini diselenggarakan di Bandara Internasional yang notabene dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat, bahkan anak-anak. Sangat baik tentunya untuk menjadi momen edukasi,” jelas Sutedjo.

Masyarakat tidak perlu ragu untuk mengunjungi YIA meskipun tidak bertujuan untuk melakukan perjalanan udara karena YIA menyajikan berbagai atraksi dan layanan di area publik yang dapat diakses oleh siapa saja. Contohnya, Kawasan Tugu Malioboro, Tamansari, hingga area drop zone keberangkatan yang iconic untuk sekedar mengabadikan momen di YIA. Terlebih lagi untuk datang ke YIA, kini masyarakat sudah memiliki banyak pilihan moda transportasi selain kendaraan pribadi, seperti shuttle bus, Kereta Api Bandara, dan taksi.

“Merupakan komitmen PT Angkasa Pura I (Persero) untuk menyiapkan atau membuka ruang kreasi dan kreativitas bagi masyarakat. Kami harap dalam masa pandemi yang penuh tantangan ini, rekan-rekan pelaku wisata, seni, dan budaya dapat terus memiliki semangat untuk berkarya. Dukungan dari pemerintah Provinsi dan Kabupaten tentu menjadi semangat kami di tengah pandemi ini. Dengan mengusung tema “Bersatu, bangkit, dan tumbuh”, serta bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, kami memiliki semangat melalui event ini bahwa: “Mari kita bersatu dalam menghadapi pandemi, sehingga kita mampu bangkit bersama, dan setelah itu perekonomian akan menjadi tumbuh,”tegas Agus Pandu Purnama.*** [GN]